Pentingnya Ketahanan Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara.
Ketahanan Nasional merupakan kemampuan suatu bangsa dan negara
untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa guna dapat mencapai kesejahteraan
bangsa dan melanjutkan pembangunan yang berkesinambungan.
Ketahanan Nasional sangat dipengaruhi oleh Ketahanan dan
Kestabilan dalam bidang:
- Politik
- Ekonomi
- Sosial Budaya
- Pertahanan Keamanan Nasional
- Politik
- Ekonomi
- Sosial Budaya
- Pertahanan Keamanan Nasional
Ketahanan dan Kestabilan Politik:
Iklim Politik yang mendukung terciptanya kestabilan politik sangat
diperlukan dalam mencapai terwujudnya ketahanan nasional.
Untuk itu diperlukan dukungan yang kuat dalam bentuk:
- pemerintahan yang bersih (clean and good governance), dengan
tingkat legitimasi dan kredibilitas yang tinggi.
- terselenggaranya system yang transparan dan iklim demokrasi yang sehat.
- terselenggaranya system yang transparan dan iklim demokrasi yang sehat.
Ketahanan dan Kestabilan Ekonomi:
- Diperlukan dukungan dalam bentuk sistem perekonomian yang kuat
dan bertumpu pada ketahanan dan kemampuan bangsa sendiri, baik dalam hal sumber
daya alam maupun sumber daya manusia yang berkualitas (resource based) sehingga
tidak mudah goyah oleh gejolak yang bersifat internal maupun eksternal.
- Kekuatan dan kestabilan sistem perekonomian dapat terbentuk
dengan adanya sistem dan pelaksanaan yang baik dalam sektor moneter maupun riil
dalam bentuk kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal yang membangun.
Ketahanan dan Kestabilan Sosial Budaya:
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi:
- Nilai-nilai yang ditanamkan dan diyakini oleh masyarakat maupun
system sosial – budaya yang diciptakan oleh pemerintah.
- Tingkat pendidikan masyarakat, untuk terciptanya tujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan faktor yang sangat penting agar
masyarakat tidak rentan, memiliki daya tahan dalam menghadapi setiap gejolak
serta memiliki kemampuan untuk berusaha dan bertumpu di atas kekuatan lokal dan
keunggulannya sendiri.
- Tertanamnya rasa kebanggaan dan memiliki yang tinggi atas
seluruh sumber daya dan kekayaan alam serta budaya bangsa pada seluruh lapisan
masyarakat, sejak usia dini. Dapat dijalankan melalui proses pendidikan yang
terencana dan terarah.
Kestabilan Pertahanan dan Keamanan Nasional (HanKamNas):
- System Pertahanan dan Keamanan Nasional yang kuat dan dijalankan
dengan benar, dengan keberpihakan pada kepentingan seluruh rakyat sangat
penting untuk memberikan jaminan rasa aman, khususnya untuk menjalankan
kegiatan perekonomian atau usaha bagi seluruh masyarakat sebagaimana telah
dicanangkan dari awal berdirinya republik tercinta ini (khususnya tercantum
dalam UUD ’45).
- Pada akhirnya jaminan rasa aman ini akan menjamin kelancaran
roda perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan bangsa.
Permasalahan yang Dihadapi dan Dampaknya pada Ketahanan Nasional
Akar Permasalahan Penyebab Timbulnya Krisis dan Rentannya Ketahanan Nasional
Akar Permasalahan Penyebab Timbulnya Krisis dan Rentannya Ketahanan Nasional
Krisis yang telah berkepanjangan di Indonesia terjadi sebagai
akibat dari kombinasi dan akumulasi gejolak eksternal yang berdampak penularan
(contagion effect) pada segala struktur maupun tatanan system dalam negeri.
Berawal dari gejolak pasar uang yang sangat hebat berakibat pada krisis yang
sangat mendalam di berbagai sektor.
Pada dasarnya krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia merupakan
akibat dari:
- besarnya keinginan untuk menguasai pasar global tanpa dukungan
infrastruktur teknologi serta sistem manajemen (pengelolaan sumber daya) yang
kuat.
- cepatnya proses integrasi dunia usaha / perekonomian Indonesia
ke dalam perekonomian global, tanpa pembangunan fondasi yang kokoh, yang
berakar dari kekuatan dan keunggulan local setempat.
- lemahnya dukungan instrumen kelembagaan yang efisien serta
tertata baik
- kurangnya penguasaan di bidang infrastruktur teknologi industri
yang tepat guna, yang mengandalkan keunggulan lokal.
- lemahnya akses pada jalur informasi global.
- lemahnya struktur pendanaan pada dunia usaha.
- lemahnya sistem pendidikan yang belum membuat masyarakat
memiliki kemampuan dan kemandirian.
- lemahnya struktur industri, sehingga masih sangat tergantung
pada negara lain, baik dalam hal impor bahan dasar, penguasaan teknologi maupun
proses produksi.
- lemahnya daya saing, karena kurangnya penguasaan yang dapat
menciptakan produk unggulan, sehingga melemahkan posisi tawar (bargaining
power) di pasar global.
- lemahnya akses pasar global
- kurang optimalnya pemanfaatan sumber daya, (sumber daya manusia
maupun sumber daya alam).
- lemahnya tata pelaksanaan dan lembaga hukum.
Dampak Krisis Pada Ketahanan Nasional
- depresiasi Rupiah sebagai akibat dari gejolak pasar uang yang
bersifat eksternal telah menciptakan suatu kondisi stagflasi dan instabilitas
pada perekonomian Indonesia.
- depresiasi nilai tukar rupiah yang sangat tajam berdampak pada
turunnya tingkat kepercayaan pada mata uang rupiah.
- penerapan tingkat suku bunga tinggi yang diharapkan dapat
mengembalikan stabilitas nilai mata uang rupiah telah membuat turunnya kinerja
dan bahkan tingkat likuiditas perbankan nasional sebagai akibat dari lemahnya
sistem perbankan.
- hal ini membuat “matinya” pergerakan sektor riil sebagai akibat
dari menurunnya kegiatan dunia usaha serta investasi secara drastis.
- krisis pada sektor riil telah menciptakan kepanikan pada tatanan
masyarakat secara keseluruhan yang belum ditunjang oleh taraf pendidikan yang
memadai, serta penguasaan akan akses jalur informasi membuat terciptanya krisis
sosial.
- krisis sosial telah mengakibatkan meningkatnya kriminalitas dan
kerusuhan sosial.
- dampak dari krisis sosial ini pada akhirnya juga telah
mengakibatkan krisis kepercayaan pada pemerintahan yang ada.
- krisis kepercayaan menimbulkan gejala disintegrasi di berbagai
wilayah.
- berbagai kerusuhan sebagai akibat dari krisis sosial telah
membuat turunnya tingkat kepercayaan dari para investor, khususnya investor
asing yang mengakibatkan larinya modal usaha secara besar-besaran dari dalam
negeri.
- meningkatnya kriminalitas yang tidak didukung oleh sistem
pertahanan dan keamanan yang baik membuat masyarakat tidak merasa mendapat
jaminan rasa aman untuk melakukan produktivitas mereka sehingga memperparah
kondisi sektor riil.
Puncak krisis pada tahun 1998 telah mengakibatkan:
- Tingginya tingkat inflasi
- Tingkat pertumbuhan pendapatan nasional yang bergerak ke bilangan negative
- Defisit transaksi berjalan
- Tingkat pengangguran meningkat tajam
- Meningkatnya angka putus sekolah
- Meningkatnya masalah kesehatan serta menurunnya harapan hidup masyarakat.
- Tingginya tingkat inflasi
- Tingkat pertumbuhan pendapatan nasional yang bergerak ke bilangan negative
- Defisit transaksi berjalan
- Tingkat pengangguran meningkat tajam
- Meningkatnya angka putus sekolah
- Meningkatnya masalah kesehatan serta menurunnya harapan hidup masyarakat.
Belajar dari Krisis
Belajar dari krisis yang berkepanjangan telah semakin membuktikan
bahwa Ketahanan Nasional yang kuat sangat diperlukan untuk menjamin
kelangsungan kesejahteraan dan pembangunan suatu bangsa dan negara.
Beberapa faktor yang perlu ditingkatkan untuk memulihkan Ketahanan
Nasional:
- Pengembangan sumber daya yang dimiliki dalam negeri (resource
based), baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam dengan memberi
perhatian jauh lebih besar pada sistem pelatihan maupun pengembangan (R&D).
- Sistem pendidikan yang siap pakai dan memiliki keterkaitan
dengan sektor industri yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,
termasuk pengembangan sistem pendidikan yang akrab teknologi informasi dari
tingkat pendidikan terendah, serta kemudahan akses pendidikan tinggi hingga ke
jenjang pendidikan tinggi yang akan meningkatkan daya saing dan posisi tawar
sumber daya manusia.
- Penguasaan teknologi industri yang tepat guna dalam mendukung
resource based industry.
- Penguasaan teknologi informasi dan akses ke jalur informasi yang
dapat terjangkau seluruh lapisan masyarakat.
- Struktur industri yang kuat dan menyeluruh dari hulu ke hilir,
sehingga mampu mengurangi tingkat ketergantungan pada luar negeri.
- Kesediaan lapangan kerja yang juga bertumpu pada sumber daya
yang dimiliki (resource based).
- Pelayanan dan Jaminan Kesehatan yang baik bagi seluruh rakyat,
merupakan kunci bagi berjalannya roda perekonomian maupun pembangunan nasional.
- Sistem Pertahanan dan Keamanan yang berpihak pada kepentingan
masyarakat banyak, yang dapat memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat
dalam menjalankan roda perekonomian.
- Sistem Pemerintahan yang efisien dan kredibel dalam menjalankan
fungsinya.
- Sistem perekonomian yang transparan dengan memanfaatkan jalur
akses ke pasar global maupun ke seluruh sumber daya yang diperlukan secara
lebih efisien (multi source).
- Sistem sosial politik yang transparan dan bersih melalui pelaksanaan
sistem demokrasi.
- Alur Pengeluaran Pemerintah dalam bentuk subsidi yang transparan
pada sektor-sektor yang tepat guna.
- Peran perusahaan-perusahaan swasta yang lebih besar dalam
peningkatan perekonomian Indonesia.
- Sistem pendanaan dunia usaha yang tidak bertumpu pada pemilikan
modal satu pihak ataupun hutang luar negeri, namun dengan memanfaatkan akses
pendanaan dalam bentuk aliansi atau penyertaan modal yang akan mengurangi
risiko serta kerentanaan bidang usaha terhadap gejolak.
- Sistem pendistribusian dan akses pasar internasional yang lebih
baik.
Peran IPTEK Dalam Membangun Ketahanan Nasional
Penguasaan suatu bangsa akan ilmu pengetahuan dan teknologi mutlak
diperlukan karena dapat:
- Merupakan aset penting dalam pengembangan sektor perekonomian.
- Meningkatkan kualitas dan nilai sumber daya manusia di pasar
tenaga kerja.
- Meningkatkan keunggulan daya saing produk dan jasa yang
ditawarkan di pasar global.
- Meningkatkan nilai investasi suatu negara di pasar
internasional.
- Membangun struktur industri nasional yang kuat.
- Meningkatkan nilai usaha di masa mendatang (future value) pada
pasar modal.
- Membangun sistem perekonomian yang efisien tanpa adanya ekonomi
biaya tinggi.
- Membangun akses pasar global yang efisien bagi setiap produk dan
jasa dalam negeri.
- Mengurangi tingkat ketergantungan pada negara lain dengan
menciptakan tingkat persamaan keberdayaan yang lebih seimbang (balance
equality).
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat daya tahan
bangsa.
Teknologi Utama penunjang industri dalam negeri yang perlu
dikembangkan:
- Teknologi telekomunikasi - informasi.
- Teknologi penunjang industri yang bertumpu pada sumber daya yang dimiliki yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
- Teknologi telekomunikasi - informasi.
- Teknologi penunjang industri yang bertumpu pada sumber daya yang dimiliki yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Arti Penting Teknologi Telekomunikasi – Informasi:
- Penunjang sistem pendidikan yang sesuai bagi negara kesatuan
Indonesia yang berbentuk kepulauan.
- Penunjang terlaksananya sistem informasi yang transparan dalam
segala aspek bernegara.
- Memperbesar peluang implementasi sistem multi resource bagi
dunia usaha / industri untuk menghilangkan dampak ekonomi biaya tinggi.
- Membuka kesempatan akses ke pasar global bagi komoditas unggulan
Indonesia secara lebih efektif dan efisien, melalui pemanfaatan teknologi
informasi dan telekomunikasi (ICT).
- Membuka peluang bagi sistem pendanaan dunia usaha yang lebih
efisien serta beresiko rendah (low risk).
- Mempengaruhi nilai-nilai sosial budaya masyarakat ke arah
tatanan masyarakat yang lebih modern, berwawasan luas dan dinamis.
- Menyediakan dan menjadikan informasi lebih bernilai guna bagi
masyarakat.
Teknologi Industri yang perlu mendapat prioritas untuk
dikembangkan, bertumpu pada kekuatan negara bahari dan agraris, yang juga
memiliki kekayaan sumber daya energi:
- Teknologi pertanian dan peternakan yang modern dan handal, untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri serta meningkatkan daya saing dan daya
jual di pasar internasional, seperti bio-teknologi yang ramah lingkungan.
- Teknologi pengolahan hasil hutan dan kelautan.
- Teknologi pengolahan minyak bumi dan gas alam.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bidang penguasaan
IPTEK:
- Menunjang industri yang realistis, bertumpu pada sumber daya
yang dimiliki (resource based).
- Memberikan nilai tambah yang tinggi (high added value) bagi
setiap produk dan jasa yang dihasilkan.
- Memberi keunggulan daya saing bagi setiap produk dan jasa yang
dihasilkan.
- Mengurangi tingkat ekonomi biaya tinggi dalam proses produksi.
- Penggunaan teknologi ramah lingkungan.
Faktor penunjang implementasi IPTEK dalam membangun ketahanan
nasional:
- Kebijakan pemerintah yang mendukung di segala sector utama.
- Sistem / suasana yang kondusif bagi berkembangnya industri yang
berdasarkan pada penguasaan teknologi, seperti industri telekomunikasi -
informasi.
- Kebijakan dan subsidi di bidang pendidikan yang akrab dengan
teknologi informasi dan teknologi tepat guna, untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang akan dapat mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan
sumber daya lainnya bagi kemajuan dan ketahanan perekonomian bangsa.
Dukungan pemerintah pada pemberdayaan sektor perdagangan
internasional yang efisien.
- Program pembudayaan sarana media informasi maupun pemanfaatan
teknologi telekomunikasi yang bernilai informasi tinggi, untuk lebih
memberdayakan seluruh lapisan masyarakat.
- Dorongan pemerintah untuk merangsang sektor swasta lebih
mengembangkan sistem pelatihan, penelitian dan pengembangan (R&D), seperti
dalam bentuk pemberian intensif atau keringanan pajak bagi sektor swasta yang
menanamkan investasi yang cukup besar di bidang R&D.
- Peran sektor swasta dalam mengembangkan bidang R&D serta
memberikan masukan bagi kebijakan pemerintah.
Upaya Bangkit dari Krisis
Tidak mudah untuk memulihkan kondisi bangsa dan negara dari krisis
yang berkepanjangan.
Era Globalisasi akan mempercepat upaya bangkit dari krisis bila:
- Terbukanya peluang pasar yang sangat besar bagi setiap produk
dan jasa dalam negeri yang memiliki keunggulan daya saing dan nilai tambah yang
tinggi (tidak lagi sebatas ekspor komoditas maupun produk generic yang hanya
bernilai dasar), sehingga meningkatkan posisi tawar (bargaining power) di pasar
global.
- Terbukanya akses ke pasar global melalui pengusaan teknologi
telekomunikasi – informasi yang berkembang pesat.
- Terbukanya peluang yang lebih besar untuk sistem pendanaan
maupun akses ke sumber daya (multi resource) yang lebih efisien serta berisiko
rendah.
Beberapa upaya yang diperlukan untuk dapat segera bangkit dari
Krisis:
- Skala prioritas pada sektor-sektor maupun industri-industri
tertentu yang tepat guna, bertumpu pada sumber daya yang dimiliki serta memberi
nilai tambah yang tinggi (high added value).
- Kebijakan-kebijakan yang menunjang tingkat pertumbuhan
perekomonian serta menjamin berlangsungnya laju pembangunan dan pertumbuhan
nasional, baik dalam bentuk kebijakan moneter, fiskal maupun kebijakan sektor
riil, termasuk iklim usaha yang kondusif.
- Sistem pelaksanaan dan pengawasan yang transparan dalam segala
sektor untuk menjamin kestabilan kondisi dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Memanfaatkan era globalisasi sebagai momentum yang tepat untuk
segera bangkit dari krisis dengan memanfaatkan akses ke pasar internasional
dengan keunggulan daya saing yang tinggi, dan bukan hanya menjadi pasar bagi
banjirnya produk-produk luar negeri yang mematikan produk-produk dalam negeri.
Bangkitnya Perekonomian dan Ketahanan Nasional
Tingkat kepercayaan masyarakat pada mata uang rupiah serta pada
pemerintahan yang mulai pulih di awal tahun 2000 ditandai dengan:
- menurunnya tingkat laju inflasi (hanya 2,01 % pada akhir 1999)
- menurunnya tingkat suku bunga pada level 12,5 % yang membangkitkan kembali gairah kegiatan perekonomian, khususnya di sector riil.
- nilai mata uang rupiah yang berangsur relatif stabil pada tingkat Rp. 7.500,-
- tingkat pertumbuhan yang beranjak dari angka negative ke kisaran bilangan positif, yang diiringi dengan peningkatan kemakmuran seluruh lapisan masyarakat (telah mencapai di atas 0 % pada akhir 1999).
- menurunnya tingkat suku bunga pada level 12,5 % yang membangkitkan kembali gairah kegiatan perekonomian, khususnya di sector riil.
- nilai mata uang rupiah yang berangsur relatif stabil pada tingkat Rp. 7.500,-
- tingkat pertumbuhan yang beranjak dari angka negative ke kisaran bilangan positif, yang diiringi dengan peningkatan kemakmuran seluruh lapisan masyarakat (telah mencapai di atas 0 % pada akhir 1999).
Langkah Strategis Untuk Menjamin Ketahanan Nasional
Sektor-sektor yang perlu mendapat prioritas dan perhatian utama:
- Sektor pendidikan yang akrab dengan teknologi informasi dan teknologi tepat guna berbasis keunggulan local pada semua tingkat pendidikan.
- Sektor pendidikan yang akrab dengan teknologi informasi dan teknologi tepat guna berbasis keunggulan local pada semua tingkat pendidikan.
- Sektor Kesehatan. Tingginya tingkat harapan hidup dan kualitas
kesehatan yang prima sangat diperlukan untuk menunjang produktivitas dan
tingkat kemampuan masyarakat dalam menjalankan roda perekonomian bangsa.
- Sektor Kesejahteraan Rakyat. Hal ini dapat ditunjang dengan
pemberian subsidi pada sektor-sektor yang tepat guna seperti sektor pendidikan,
kesehatan dan penelitian maupun pengembangan infrastruktur yang berdampak
langsung bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
- Sektor Industri penunjang kesejahteraan rakyat yang bertumpu
pada sumber daya yang dimiliki (resource based industry) serta penguasaan
teknologi tinggi.
Langkah-langkah Strategis Bisnis dalam upaya menjaga dan menjamin
ketahanan nasional:
- Menjaga stabilitas moneter.
- Menjalankan kebijakan-kebijakan yang tepat baik dalam sektor
moneter, fiskal maupun sektor riil yang menunjang pulihnya perekonomian bangsa
dengan bertumpu pada kekuatan bangsa.
- Menciptakan iklim berusaha yang kondusif dan sistem persaingan
yang sehat dalam dunia industri strategis untuk meningkatkan daya saing di
pasar internasional.
- Meningkatkan kemampuan manajemen para pelaku usaha dalam
menjalankan dunia usaha.
- Membudayakan etika bisnis serta membenahi perangkat hukum dalam
menjamin kepastian berusaha di Indonesia, khususnya bagi para investor asing
untuk menanamkan modal jangka panjang, yang juga akan merangsang pertumbuhan
investor dalam negeri. Sehingga kombinasi keduanya dapat mendirikan pilar-pilar
perekonomian yang kokoh, ditunjang oleh industri-industri yang kuat. Hal ini
akan membuat perekonomian Indonesia tidak rentan.
- Memfokuskan pengeluaran pemerintah (subsidi) pada sektor-sektor
yang tepat guna.
- Meningkatkan kemampuan dalam bidang penguasaan IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi) yang dapat menunjang pengembangan resourced based
industry.
- Mengembangkan jaringan infrastuktur pendukung yang baik untuk
menunjang pengembangan resourced based industry.
- Mengembangkan kebijakan yang mendukung maupun jaringan telekomunikasi
informasi untuk memperluas dan mempermudah akses pasar global bagi peningkatan
daya saing Indonesia.
Langkah-langkah strategis guna mengurangi tingkat ketergantungan
perekonomian Indonesia pada luar negeri:
- Mengembangkan resourced based industry yang memiliki keunggulan
teknologi serta meningkatkan daya saing komoditas ekspor untuk mengurangi
tingkat ketergantungan pada komponen impor, guna menghindari defisit transaksi
berjalan
- Membuka lapangan kerja yang memadai untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat, serta guna mengurangi larinya sumber daya manusia yang
handal dan berkompeten berupa tenaga kerja terampil dan berkualitas di
Indonesia ke luar negeri.
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang
penguasaan IPTEK, beralih dari teknologi perakitan ke teknologi manufaktur -
produksi.
- Meningkatkan kebijakan yang mendukung pengembangan bidang
pelatihan, penelitian dan pengembangan (R&D), khususnya pada pengembangan
dan penguasaan teknologi yang tepat guna yang dapat mendukung resource based
industry, guna memperkuat industri nasional. Saat ini Indonesia termasuk negara
yang sangat sedikit membelanjakan pendapatannya di bidang pengembangan dan
penelitian pada awal tahun 2000 (hanya 0,25 % dari GNP) di bandingkan dengan
negara-negara ASEAN maupun ASIA lainnya, seperti Malaysia (0,70 % dari GNP),
Korea (1,5 %) dan Jepang (3,2 %).
- Mengatur kebijakan dan peraturan yang mendukung pengembangan
industri telekomunikasi – informasi serta perdagangan internasional yang
efisien.
- Mengurangi tingkat ketergantungan pada hutang luar negeri dengan
melakukan sistem pendanaan yang beresiko rendah dan bertumpu pada kekuatan
perekonomian yang memberdayakan masyarakat
- tidak bertumpu pada kepemilikan satu pihak atau pinjaman dana
asing jangka pendek.
- Membuka akses penguasaan sumber daya produksi maupun pasar
global yang efisien.
- Membudayakan penggunaan sistem informasi untuk meningkatkan
efisiensi sektor perdagangan di masyarakat, melalui pemanfaatan teknologi
informasi dan telekomunikasi (ICT) dengan harga yang terjangkau.
- Menyediakan sarana-sarana informasi yang terjangkau bagi
masyarakat luas, khususnya masyarakat bisnis, tanpa kecuali, bagi semua
lapisan.
sumber_google.com_
Strategi untuk Menjamin Ketahanan Nasional
(Pasca Krisis / Reformasi)
sumber_google.com_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar